Laman

Senin, 22 Januari 2018

韭菜 盒子 Jiǔcài Hézi / Chive Pocket Atau Panada Kucai. Kudapan tradisional menjelang Imlek dari Shandong, Cina.

Waktu travel anti-mainstream ke Singapura akhir tahun 2017 lalu, saya sempet nyobain Jiu Cai He Zi ini. Waktu itu sih belum tahu namanya. Cuma aroma wanginya sudah mengundang dan demi harganya yang hanya S$1.50 per buah, maka jadilah langsung beli buat pengganti makan siang. 

Dan, INI ENAK!!!
Wangi kucai, berpadu dengan telur dan minyak wijen, garing diluar, lembut dibagian didalam, sukses membuat saya sanggup melanjutkan jalan-jalan lagi sampai jam 11 malam 😁.

Konon sejarahnya, kudapan ini berasal dari salah satu propinsi di Cina, yaitu Shandong, yang biasa dibuat menjelang Imlek. Lalu makanan ini dibawa ke daerah sekitar, sehingga mudah ditemui di Taiwan, Hongkong dan Singapura.

Menjelang Imlek, biasanya ada perubahan cuaca, banyak angin besar yang terkadang disertai hujan. Cuaca ini membuat saya ingin mengudap sesuatu yang gurih, tidak ringan banget seperti keripik tapi juga tidak terlalu berat seperti bacang. Ternyata resepnya mudah saja, alatnya tidak banyak dan bahannya pun mudah didapat! Apalagi dipasar, saya lihat banyak menjual kucai.

Ini adalah Jiu Cai He Zi versi saya, yang saya buat setelah menguprek-uprek google dan beberapa versi youtube.

Jiu Cai He Zi
Angelia Novincy Umboh

Bahan Kulit:
4cup tepung serbaguna/protein sedang *merk protein sedang yang beredar di pasaran: segitiga biru keluaran bogasari, bola saju keluaran bungasari, kompas keluaran eastern pearl, mila keluaran pundi kencana, beruang biru keluaran sriboga. Bisa juga menggunakan tepung merk gatotkaca keluaran eastern pearl yang khusus buat gorengan. Saya gunakan merk bola salju.
1 1/3cup air panas
7sdm air dingin

Bahan isi:
2ikat kucai
3btr telur
1 strip smoked beef rasher *optional, tersedia disupermarket atau bahkan di minimarket merk aroma, farmhouse, bernardi, kanzler.
1.5sdm minyak wijen
1.5sdt garam
1sdt lada
1/2sdt kaldu bubuk *optional, saya gunakan kaldu jamur.
Minyak buat menggoreng

Cara buat:
-Letakkan tepung di wadah baskom/mangkok, tuang air panas ke tepung, aduk segera menggunakan sumpit sampai rata dan dingin.
-Tambahkan air dingin satu sendok makan, aduk rata, tambahkan air satu sendok makan lagi, aduk kembali hingga rata. Teruskan hingga mencapai konsistensi yang pas. Konsistensi yang diinginkan: Tidak lengket ditangan dalam arti kalaupun lengket, masih bisa dilepas tanpa meninggalkan banyak adonan ditangan.
-Istirahatkan selama 20-30m menit. 
-Buat adonan isi sembari adonan kulit istirahat. 
-Cuci bersih kucai, potong bagian akar, potong -potong kucai seruas jari. Sisihkan.
-Goreng smoked beef hingga lembut saja tanpa minyak. Pastikan smoked beef digoreng hingga lembut saja dan bukan garing. Angkat, satukan dengan kucai.
-Goreng telur secara scrambled dengan sedikit minyak. Pastikan ukuran telur sebesar kacang merah. Angkat, satukan dengan kucai.
-Tambahkan semua bumbu, aduk rata.
-Adonan kulit dipotong-potong dan timbag sebanyak 40gr. Bulatkan, pipihkan, isi dengan bahan isian. Tutup. *aslinya hanya ditutup biasa, tapi demi kepentingan hasil foto, maka kulit sengaja dipilin seperti panada/pastel.

-Goreng dengan minyak sedikiiiiittttt....saja sampai kuning setiap sisi. Setiap menggoreng selalu dipipihkan agar tidak mengembang seperti adonan panada menado. Angkat, tiriskan, sajikan hangat.


Lihat keseruan saya di Singapura menyantap Jiu Cai He Zi  disini ya...
*Smoked beef bisa diganti dengan pork bacon bagi yang suka. Karena dapur saya digunakan untuk produksi UKM dan sudah tersertifikasi halal, maka saya hanya bisa menggunakan bahan halal didapur saya.